Thursday, January 26, 2017

Inca Gold, A Dirk Pitt Novel, by Clive Cussler: Summary


Clive Cussler is an American best-selling adventure writer. This paperback edition was published in 2005 by HarperCollins UK. It consists of 617 pages. This is the first time I read Cussler’s work but I’ve seen his adapted novel into movie Sahara in 2005. It is an adventure and action film and I enjoy it. Both of Sahara and Inca Gold are the Dirk Pitt’s adventure.



Inca Gold, A Dirk Pitt Novel, by Clive Cussler: Summary

It was a forgotten sea in AD 1533. The warrior in golden was founded death in a small island. Unlike the dark-skinned natives their jet black hair, the dead man had white skin and blond hair. He wore only ornate, embroidered tunic. All of the golden face mask, helmet, and bracelet were gone. The witness had to accept what they had seen. Without knowledge, the myths were born. Through time, stories grew and faded until it was a vague supernatural folklore handed down from generation to generation.

March, 1578, West Coast Peru, English ship captain in the name of Francis Drake took control Spaniard galleon. The fantastic treasure was robbed from the galleon to his ship. The vast plunder included royal silver plate, coins, tons of gold, tons of silver, and hundreds o boxes containing pearl and jewels. There was also a hold full of precious and exotic Inca artifacts. But Captain Drake interested in a simple box carved from jade with the mask of a man for lid. He realized it was a mathematical instrument. He kept it in the galleon’s cabin but the cargo was wrecked.

October, 1998, Andes Mountains of Peru   
An expedition team explored archaeological site and went diving in Peru underwater. Dr. Shannon Kelsey, a young archaeologist and her pro photographer, Miles Rodgers, went missing in underwater cave. US National Underwater and Marine Agency (NUMA) sent Dirk Pitt, a marine engineer and his friend and associate Albert Giordino for the rescue. After saving Kelsey and Roger, the looting international organization, the Zolar International, kidnapped all of them. A Peruvian, Tupac Amaru asked ransom from the Peruvian government for those American scientists. Pitt defeated Amaru but unfortunately, an anthropologist, Dr. Miller, got killed.

Rudi Gunn, the director of NUMA, asked Pitt and Dr. Shannon to find a lost galleon in the wild Ecuador. The request came from US Costums. Pitt and his team found the galleon, a box that they called Drake quipu. Besides, as the Inca numerical system quipu was also recorded a historical event. Joseph Zolar was the owner of International Zolar, the looting international hired a professor of anthropology from Harvard, Henry Moore and his wife, Micki Moore, an archaeologist, to decipher the mummy. 

Moore deciphered records that told there were twenty golden-cased mummies, solid gold, and silver objects. The landmarks located in the Gulf (Mexico). An expert from NUMA deciphered the Drake quipu showing the Inca gold treasure located somewhere in the upper reaches of the Sea of Cortez. A congresswoman Loren Smith was Pitt’s lover. She and director Rudi Gunn were kidnapped by Zolar’s men. Pitt escaped from the kidnapers. Billy Yuma, a native American (Montolo tribe), saved him. The Montolo’s religious wooden idols were also stolen by the Zolars.


FBI Chief of Interstate Stolen Art, Francis Ragsdale searched a gang of thieves acting as furnitures movers snatched a Peruvian mummy covered in gold from an apartment and numerous items on FBI list of stolen art in suspicious collection. Zolar’s brother stole it from a collector in the name of Adolphus Rummel, a wealthy scarp dealer. The Specter inspired a FBI agent, David Gaskill, in linking the thieves to the Zolars. The FBI arrested Joseph Zolar for smuggling illegal artifacts into US and for the theft of countless art objects from private and public museum.


Sekapur Sirih

Novelis Cussler adalah penulis ternama yang dikenal lewat novel petualangannya dan salah satunya adalah novel terlaris Sahara. Novel Sahara yang telah difilmkan tahun 2005 merupakan kisah petualangan dan aksi yang  bagus. Keseruan ditambah karena dibintangi Matthew McConaugghey dan Penelope Cruz. Petualangan Dirk Pitt dalam pencarian harta karun pada kapal karam memiliki kemiripan cerita dengan film Indiana Jones. Tokoh utama dari  Inca Gold juga masih Dirk Pitt namun kali ini ekspedisi dan petualangan pencarian mummy berlapis emas dari peninggalan suku Inca di pegunungan Andes, Peru. Banyak tokoh yang bermunculan dalam perjalanan cerita namun tokoh-tokoh yang cukup mendominasi cerita dan profesinya yang cerdas. Doktor arkeologis, ilmuwan antropologi, anggota kongres, FBI dan agen-agennya.

Pertama kali bagi saya membaca novel karya Cussler. Novel setebal 617 halaman yang dibagi dalam empat bagian, mulai dibaca tanggal sejak tanggal dua puluh hingga dua puluh lima November 2015. Bagi pembelajar bahasa novel berbahasa Inggris buku ini kurang tepat dijadikan acuan karena karya  ini lebih bertumpu pada cerita daripada kekuatan bahasa. Peminat benda-benda arkeologis, petualangan laut dan bawah laut, dan pencinta alam kemungkinan besar akan menyukai novel ini. Warga Bali perlu berbangga karena dua kali disebut Balinese dancer pada halaman 39 dan pilihan pulau Bali Ha’i halaman 395.



Terjemahan dalam Bahasa Indonesia: Inca Gold (Emas Inca) karya Clive Cussler

Sebuah kapal galleon (kapal besar Spanyol yang berukuran besar untuk keperluan penjelajahan, perang ataupun dagang pada abad 15 hingga abad 17) mengarungi lautan pada tahun 1533. Kapal Spanyol terlihat merapat ke sebuah pulau yang bergunung-gunung namun dari kejauhan daratan penduduk lokal mengamati dan memberanikan diri memasuki pulau kecil itu. Seorang lelaki berjubah mewah dengan rambut piran dan berkulit putih tidak seperti native yang menemukannya berambut hitam. Mereka keheranan dan dengan kerterbatasan pengetahuan dari mana pejuang ini berasal. Diduga bajunya dan helmnya serta kalungnya terbuat dari emas akann tetapi semuanya telah hilang. Penduduk lokal membawanya ke daratan dan kebetulan terjadilah bencana alam. Legenda pun terbentuk dan waktu pun berlalu sebuah mitos kepercayaan tercipta pada suku primitif itu.

Maret 1578, pantai barat Peru. Sebuah galleon bernama Concepcion berhasil ditaklukkan kapal rompak Inggris. Sang kapten bernama Francis Drake menaklukkan kapal yang jauh lebih besar dari kapalnya semua harta karun didalamnya pun dialihkan ke kapalnya. Berton-ton emas, ratusan kotak berisi permata dan perak, serta barang artefak dari suku Inca. Drake tertarik dengan sebuah kotak sederhana seukuran kotak aki baterai. Namun galleon tidak berapa lama kemudian hancur dan kotak itu pun ikut lenyap.

Oktober 1998, sekelompok peneliti mengeksplorasi situs arkeologi laut Peru. Dr. Shannon Kelsy dan rekan photografer profesional khusus bawah air, Miles Rodgers, hilang di gua bawah laut Peru. Badan Bawah Air  dan Kelautan Amerika (NUMA) mengirimkan Dirk Pitt, seorang insinyur kelautan dan teman sekaligus mitranya Albert Giordino dalam tim penyelamatan doktor arkeologis itu dan kameramennya. Keduanya pun berhasil diselamatkan namun hanya beberapa saat semua tim diculik oleh sekelompok orang. Tupac Amaru, warga Peru, mengakui penculikan dilakukannya untuk mendapatkan uang tebusan dari pemerintah Peru untuk nyawa para saintis Amerika itu. Pitt berhasil menaklukkan penculik dan melukai Tupac Amaru.

Rudi Gunn, direktur NUMA memberi sebuah misi pencarian galleon yang hilang diduga  lautan ganas Equador. Departemen Custom Amerika yang meminta misi ini. Galleon pun ditemukan dan sebuah kotak yang diduga kotak Drake atau Drake quipu. Selain quipu adalah alat penghitung suku Inca, benda itu juga menyimpan catatan sejarah. Seorang ahli mengenkripsi Drake quipu dan mengartikan kepada petunjuk emas harta karun emas suku Inca.

Seorang anggota FBI, Kepala bidang pencurian benda seni, Francis Ragsdale meriset benda penutup mummy suku Inca yang terbuat dari emas bersama tonan emas lainnya lenyap dalam perjalanan sebuah kapal di masa lalu. Mitranya David Gaskill terinspirasi kisah the Spectre dan muncul ide yang mengarah kepada sindikat pencuri benda antik dan seni, Internasional Zolar. 

Kini usahanya yang dilanjutkan oleh putranya, Joseph Zolar. Adik Joseph berhasil mencuri chasing (kesing) mummy itu dari seorang kolektor dan penadah benda antik  bernama Adolphus Rummel. Pencuri internasional itu menyewa pasangan ilmuwan untuk mengenkripsi benda itu. Dr. Henry Moore adalah anthropologis ternama dan istrinya Micki Moore, seorang arkeologis handal. Pesuruh Zolar, Tupac Amaru berhasil hidup dan kembali menculik kelompok Pitt.

Namun kali ini direktur Rudi Gunn dan anggota kongres dari Colorado, Loren Smith yang merupakan kekasih Pitt, menjadi tawanan Zolar. Pitt kembali selamat dengan berenang dan melarikan diri dari kapal penculik. Dia ditolong oleh Billy Yuma, seorang suku Montolo. Kelompok masyarakat yang tengah dalam kesedihan kehilangan beberapa patung kayu sembahan mereka yang dicuri oleh kelompok pencuri benda seni Zolar. 

Pasangan ilmuwan Moore pun membantu menyelamatkan tawanan Loren dan Gunn. Adalah tidak mudah menaklukkan kelompok Zolar bersaudara, nyawa pun menjadi taruhan, kontak senjata tidak terhindarkan namun pada akhirnya kepala pencuri internasional Joseph Zolar akhirnya berhasil ditangkap oleh agen David Gaskil dan Agent Francis dari FBI atas tuduhan penyeludupan benda seni dan artefak secara ilegal.


No comments:

Post a Comment