Sunday, December 11, 2016

Zahir, karya Paulo Coelho: Ringkasan novel terjemahan dalam Bahasa Indonesia:

Buku yang saya bahas ini merupakan cetakan ke lima dalam bahasa Indonesia dari judul asli Zahir dalam bahasa Spanyol di tahun 2005. Buku ini bersama saya mengawali tahun 2014. Novel setebal 436 ini sangat menarik karena mengandung kata-kata yang filosofis dan diutarakan dalam genre percintaan, petualangan, dan sejarah.

Seorang lelaki baru menyadari sebuah makna, setelah  pasangannya pergi meninggalkannya. Namun kenyataan sudah seperti benang basah yang susah untuk ditegakkan.

“Zahir merupakan tradisi Islam dan diperkirakan muncul pada sekitar abad 18. Zahir dalam bahasa Arab, berarti terlihat, ada, tak mungkin diabaikan.” Jorge Luis Borges,

Zahir: seseorang atau sesuatu yang sama sekali kita mengadakan kontak dengannya atau dengan itu dan lambat laun mengisi seluruh pikiran  sampai kita tidak bisa memikirkan hal lain. Keadaan yang bisa dianggap sebagai tingkat kesucian dan kegilaan.   Faubong Saint-Peres Encyclopedia of Fantastic (1953).




Ringkasan (Resume) Novel Terjemahan dalam Bahasa Indonesia: Zahir, karya fiksi dari Paulo Coelho

Kisah fiksi yang disampaikan dalam bahasa indah diawali dengan kegelisahan lelaki yang kehilangan istri. Esther wanita berusia 30 tahun, yang telah dinikahinya selama sepuluh tahun dan kini mereka tengah berada pada masa kebosanan dalam pernikahan. Sang istri adalah seorang wartawati perang yang berprestasi dengan menerima dua hadiah jurnalis internasional. Informasi terakhir kali diketahui dia bersama lelaki berwajah ras Mongolia yang bernama Mikhail.

Karena sang suami malu mengatakan alibinya saat istrinya hilang, dia pun sempat ditahan oleh pihak kepolisian. Sang suami tengah bersama wanita selingkuhannya yang tidak lain adalah teman istrinya sendiri. Lelaki itu adalah mantan pegawai surat kabar dan memberanikan diri menjadi seorang penulis dengan alasan ingin mencari kebebasan. Tepat di hari Minggu yang cerah di dekat Arch de Triomphe, kota Paris inspektur polisi pun akhirnya membebaskannya. Dia merasakan istrinya berubah setelah bertemu Mikhail namun dia memaklumi kejenuhan istrinya sama seperti dirinya.

Dari sekian pernikahan sebelumnya hanya Esther-lah yang menjadi cinta sejatinya walau diakuinya dia sering jatuh cinta pada wanita lain. Sang penulis merasa berhutang budi pada Esther yang mendukungnya dalam karir menulisnya hingga mengantarnya menjadi penulis ternama dengan royalti yang telah membawanya menikmati hidup di beberapa negara. Dia menyadari kegagalan pernikahannya bukanlah karena wanitanya namun karena kepahitan dalam dirinya sendiri. Esther juga yang membuatnya menemukan jati dirinya. Sebagai wartawan perang sering meninggalkannya ke daerah perang di Afrika dan Irak.

Beberapa fakta  sejarah diungkap: “Tentang siksaan yang paling buruk dari semua siksaan umat manusia, salib. Cicero pernah menyebut hukuman yang paling kejam yang membawa penderitaan luar biasa pada orang yang disalib sebelum dia mati. Tapi sekarang orang membawa salib terkalung di leher mereka, menggantungkan di kamar tidur, bahkan menjadi simbol keagamaan bahkan lupa bahwa itu alat penyiksa.”

Para rasul dan Yesus tidak pernah berpikir bahwa natalius invict solis, festival Mithraic yang merayakan dewa kelahiran matahari yang jatuh pada tanggal 25 Desember, ditetapkan menjadi hari kelahirannya hingga kini. Seorang uskup, Santo Bonifasius memutuskan mengkristenkan upacara pemujaan Dewa Odin ketika ia masih kecil. Sekali setahun, suku-suku di Jerman menaruh hadiah di sekeliling pohon ek untuk dipertemukan oleh anak-anak dan berharap bisa menyenangkan Dewa Odin

Penulis mengenang masa sulit dan bahagia bersama istrinya dan sering disimpulkannya bahwa Esther merupakan zahir hidupnya. Usaha pencarian pun dilakukan. Sangat di luar dugaan, Mikhael yang pada awalnya dicurigai telah merebut hati istrinya malah membantu memberitahu di mana Esther berada. Pria yang menjadi penerjemah istrinya adalah pria Khazakstan yang prihatin dengan pemberitaan dan sang penulis.


Berita di koran telah banyak membuat spekulasi atas kehilangan wartawan itu, dari perselingkuhan, penculikan, atau pun pembunuhan. Mikhail pun membawanya ke padang rumput di Kazakhstan untuk menemui Esther namun pada kenyataan sangatlah pahit bagi sang penulis ketika Esther memutuskan untuk tetap tinggal di negeri berpenduduk 14 juta itu. Dia lebih memilih hidup sederhana di tengah padang rumput dari pada harus kembali ke apartemen mewahnya di Paris. Pengakuannya tengah mengandung mematahkan hati sang penulis dalam pencarian zahirnya selama ini.

No comments:

Post a Comment