Sunday, December 11, 2016

The First Phone Call From Heaven (Telepon Pertama dari Surga) by Mitch Albom: Sebuah Summari Novel Terjemahan Berbahasa Indonesia

Sekapur Sirih

Novel yang sangat bagus dan mudah dimengerti. Pertama kali diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 2013 dan cetakan pertama bahasa oleh Gramedia pada tahun 2014. Buku fiksi setebal 417 halaman ini saya baca saat mengawali tahun 2015.

Albom menyajikan dalam bahasa yang mudah dimengerti dan plot yang kuat dimana setiap tokoh berkait satu sama lain. Sepertinya penulis ingin menyampaikan bahwa kita hidup jangan terlalu sibuk memikirkan masalah surga yang akan mengganggu kestabilan pemikiran. Kita hidup sekarang maka jalanilah. 

Telepon-telepon dari surga telah menimbulkan keresahan dan sebaliknya beberapa orang ingin menjalani kehidupan regilius. Novel ini bergenre sosial, religi, dan misteri dan disampaikan dalam bahasa ringan.




Summary Novel Terjemahan Berbahasa Indonesia: The First Phone Call From Heaven ( Telepon Pertama dari Surga) by Mitch Albom

Pendeta Warren sangat dikejutkan menerima telepon dari warga jemaatnya yang mengaku mendapat telepon dari kakak perempuannya yang telah meninggal beberapa tahun lalu. Khaterin Yellin mengaku itu benar-benar suara kakaknya dan kesaksiannya telah menggemparkan. Dia pun melakukan wawancara langsung di televisi nasional.

Wanita berusia empat puluh enam, agen properti dan memiliki anak dua mendapat telepon dari kakak perempuannya yang telah meninggal. Seolah-olah digambarkan baik dia atau kakaknya orang yang baik. Tidak beberapa lama kemudian beberapa warga lain menerima telepon dari keluarganya yang telah meninggal. Namun kesaksian-kesaksian itu berarti buruk bagi warga yang tidak menerima telepon dari keluarganya yang meninggal. Keresahan pun muncul.

Sully Harding, mantan pilot skuadron yang piawai baru saja menghirup udara bebas. Lelaki beranak satu itu harus menjalani hukuman penjara akibat kelalaiannya menabrakkan pesawat dan mengakibatkan kematian orang lain. Kini lelaki itu sibuk mencari pekerjaan di kota sekecil Coldwater dan belum lagi kesedihan kehilangan Gisele, istri yang dikasihinya. Dengan usianya yang tidak mudah akhirnya dia mendapat tawaran dari teman menjadi agen properti.

Kota Coldwater mendadak menjadi heboh karena telepon-telepon tadi dan bahkan menjadi berita nasional. Sebagian menyikapi itu merupakan mujijat dari Tuhan dan malah menebalkan iman mereka dan menjadi daerah turis. Kota itu mendadak ramai banyaknya pengunjung membuat ekonomi bergerak. Sejumlah kedai dan kios-kios souvenir pun bermunculan. Televisi nasional secara langsung mengikuti perkembangan telepon heboh itu. Tidak sedikit pula masyarakat yang protes berslogan: “Hidup sekarang, bukan nanti.”

Pekerjaan pertama Sully menagih kepada rumah pemakaman yang baru saja dimiliki oleh Horace Belfin. Lelaki yang baru beberapa bulan membelinya dengan uang tunai dan dia bukan penduduk asli Coldwater. Lelaki itu berwajah kuyu itu menyambutnya dengan baik dan ramah dan terlihat tidak ada yang mencurigakan. Polisi Jack Seller pun mendapat telepon dari putranya. Sully juga demikian dia kembali mendengar suara istri yang dikasihinya. Kejadian itupun telah meresahkan mereka. Tapi suaranya sangat mirip dan keduanya pun mulai percaya.

Secara tidak sengaja Sully mendapati Horace Belfin yang tengah menjawab telepon-telepon yang disinyalir telepon mujizat dari surga. Fakta mengagetkan ini mengungkap bahwa telepon selama ini adalah palsu. Semuanya itu adalah perbuatan Horace Belfin dengan nama asli Elliot Gray. Dia merupakan ayah dari Elliot Gray Jr, si penjaga menara yang mengantarkan Sully ke penjara. Lelaki tua itu mengaku bahwa dia melakukannya untuk penebusan dosanya karena dialah yang membuat Elliot anaknya terbunuh.

Perdebatan dengan anaknya yang tengah bekerja membuat anaknya terbunuh dan pesawat itu celaka. Dengan meretas semua telepon yang meninggal dan memodifikasi suara mereka, dia berhasil membuat suara orang meninggal seolah nyata. Lelaki itu telah mendapat vonis dokter kalau  kanker otak di kepalanya tidak akan pernah tertolong.

Sebuah keinginan menghibur semua orang yang ditinggal mati oleh keluarganya dan memberi harapan bagi mereka. Rencana yang telah lama dirancangnya termasuk pembelian rumah pemakaman. Coldwater pun kembali sebagai kota sunyi. Toko souvenir pun kosong, kedai sepi, dan warga pun kembali kepada kehidupan normal.



No comments:

Post a Comment