Sunday, December 11, 2016

Life of Pi, A Novel Yann Martel: Summary

Yann Martel is a bestselling author with the Man Booker Prize for Fiction winning Life of Pi (2002). He was born in Spain and grew up in Costa Rica, France, Mexico as well as Canada. His family spoke French but attended English – speaking schools and has always written in English. He wrote his first play that he said was very bad – at 19.

This novel has been in cinema in 2012, a gigantic film. A story about a surviving boy on Pacific ocean in journey to get Canada. The shipwrecked and casted away in strange island, across limitless blue ocean, with a tiger Bengal in a lifeboat.



Life of Pi, A Novel Yann Martel: Summary

A university of Toronto student who took double major Bachelor’s degree told his academic story in first pages.  He chose religious study and zoology as his major. His thesis on was a functional analysis of the thyroid gland of the tree toed sloth. That man describing so well in that tiny animal. Other part, he missed his memory with family and childhood in India and uttered story of his name.

His name was Piscine Molitor Patel. His parents named him after an excellence swimming pool in French.  Mamaji (uncle), a man who did business to his father, as friend to his family, has given that swimming pool name. Mamaji, a champion competitive swimmer, studied in Paris two years. There was an indoor pool with Chateu-Landon. His friends at school often bullied him as pissing, but one day he declared his name Pi equal to 3.14. Since then, he called Pi. He was born as a Hindu but Pi really interested in other religion and wanted to practice it all so he had religious holiday everyday in a week. He often argued to his older brother Ravi about religion such as Christian, Islam, and Hindu.

His childhood was in Pondicherry, a tiny governing union territory, was one of the capital most modest of colonial empires, French India. The French would like to rival the British, very much so. They clung nearly three hundreds years. In 1954, French was leaving behind nice buildings, broad streets, at right angels to each other, street names.

Pondicherry is a zoo town. Before moving to that town his parent ran large hotel in Madrash. Business transition, now he ran zoo keeping. It’s quiet different to serve human as a guest and animal as their asset. Pi’s father sold the zoo, moved to a new country and new life. Make a fresh start in Canada.

They left Madrash on June, 21, 1977, on Panama-registered Japanese cargo ship Tsimtsum. The ship sank. He lost his father, mother, and brother. He was an orphan teenage boy in lifeboat with a hyena, female Orang-utan, zebra, and a 450 pound Bengal tiger. After fighting day break, humid, with the wind warm, the sea had not changed. It heaved the lifeboat up and down in a regular motion. First, zebra was dead by noon and next Orang-utan, hyena had been attacked by the named tiger Richard Parker. The tiger was so untamed tiger before join to his father zoo. He named it Richard Parker after name of a man in Mamaji’s father photo.

Both of them, tiger or he tried to survive in that lifeboat. Tsimtsum and Panama, a Japanese cargo ship, with the perfect supplies but he had to fight Richard Parker. The supplies were on tiger’s den. There were some instructions for using the kit and food. He made some lists on supplies and kept talking to Richard Parker. The waves brought him to Banana island, strange island that full of market and human’s skull, and bunch of flying fish into his boat.

It’s 227 days on the Pacific Ocean, the vessel sank on July 2nd, 1977 and Pi arrived on coast of Mexico on 14, February, 1978. In hospital, two men from Japanese cargo ship had investigated him, as a sole survivor. When he told the story of his struggle on animal, finding strange island, none of the two Japanese had believed on his story. They insisted sense story without animal. So, Pi told them another story.

The sink sank and there were heavy rain, storm, the animals out off the cage, ship crew with alcohol. It’s only a sailor man (a Taiwanese sailor), a cook (a French), a female Orang-utan (it’s named orange juice), and Bengal tiger named Richard Parker. They ran out of supplies so the cook killed the sailor and using his flesh for fishing bait. Zebra was Taiwainese sailor, Hyena was the cook, Orang-utan was her mother, and he was Richard Parker. Pi offered the Japanese to choose animal or human story to put in their report.



Sekapur Sirih

Penulis Yann Martel adalah penerima penghargaan The Man Book Prize untuk novel Life of Pi, yang merupakan penghargaan tertinggi dalam penulisan karya atau novel fiksi. Sosok yang suka berpetualang, dan dia seorang  berkewarnegaraan Kanada. Berayahkan seorang diplomat yang sering berpindah-pindah negara dan beribukan seorang penerjemah membuatnya mampu menguasai berbagai bahasa. Kemampuan bahasa Inggris, Spanyol, dan tentunya bahasa Perancis.

Sebenarnya dua novel terdahulunya kurang sukses hingga terbitlah novel Life of Pi. Novel fiksi yang menghantarkannya pada status novelis ternama. Karya Li of Pi telah difilmkan pada tahun 2012. Sebuah tontonan yang luar biasa dengan arahan sutradara hebat, musik pengiring di awal yang luar biasa bagusnya, bentuk 3D sentuhan animasi berteknologi tinggi.

Mr. Martel memang sengaja berkunjung ke India selama setahun untuk mencari ide penulisannya. Walau kunjungan itu merupakan ke dua kali mengunjugi India. Percakapan di warung kopi dengan seorang lelaki yang menginspirasi karya ini. Buku ini banyak menggambarkan situasi masyarakat beberapa daerah di India berikut budaya mereka.

Tokoh utama, Pi kerap mempertanyakan masalah Kekristenan, Hindu, dan Islam dalam beberapa percakapan akan penasarannya akan ketuhanan. Perjuangan lelaki muda bertahan hidup bersama hewan buas pada sebuah lifeboat selama 227 hari terdampar di Samudera Pasifik. Kisah yang disampaikan dalam bahasa Inggris yang ringan dan jelas, menarik dan cocok bagi peminat petualangan, ilmu perbinatangan dan pencari filosofi hidup.



Terjemahan dalam Bahasa Indonesia : Kisah Hidup Pi (baca: Pai) karya Yann Martel

Seorang mahasiswa Universitas Toronto, Kanada dengan menempuh dua jurusan yakni jurusan studi agama dan ilmu kebinatangan dan kehidupannya (zoology). Lelaki ini sangat handal dengan binatang kecil hingga binatang berkaki belah. Dia rindu akan kampung halamannya Pondhicery dan Madrash, India. Masa kecilnya hidup bahagia di sana bersama kedua orangtuanya dan abangnya bernama Ravi.

Ayahnya seorang pengusaha penginapan beralih bisnis ke pengusaha kebun binatang karena bisnisnya kurang menguntungkan.Menurutnya melayani penginapan manusia dan melayani penginapan binatang sangatlah berbeda. Bila  seekor harimau sedang lapar maka tak segan memakan tuannya sendiri walau sudah memeliharanya sejak kecil. Pi sangatlah sering mendapat bully dari kawan sekolahnya dan bahkan gurunya. Sebuah nama pemberian seorang paman yang merupakan rekanan kerja ayahnya.

Piscine Molitor Patel begitulah nama panjangnya yang diambil dari sebuah nama kolam renang terbesar dan termegah di Perancis. Sang paman tadi merupakan perenang pemenang India jaman kolonial Inggris – India yang diutus mengikuti pertandingan di Perancis. Bahkan sang paman juga mengajari mereka sekeluarga berenang bahkan ibu Patel. Karena sering diejek pis, si pipis, karena kata Piscine, anak itu pun mengubah namanya dipanggil Pi (Pai) seperti sebutan pada angka Pi = 3.14. Sejak saat itu teman dan gurunya mulai segan dan berhenti mengejeknya.

Usaha kebun binatang keluarganya juga tidaklah beruntung, sehingga orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Kanada untuk memulai hidup baru. Setelah berpamitan ke teman dekat keluarga dan gadis pujaanya keluarga Patel bertolak ke negeri perjanjian yang mereka impikan dengan sejumlah binatang dengan harapan membuka usaha kebun bintang di sana. Sebuah kapal kargo perusahaan Jepang berbendera Panama. Dengan beraneka kebangsaan dari tukang masak berbangsa Perancis, awak orang kapal Taiwan.

Beberapa hari perjalanan cuaca mendadak buruk dan di tengah malam badai besar menghantam kapal besar itu dan merobek lambung mengakibatkan banjir yang menenggelamkan kapal. Saat itu pula berakhirlah perjalanan. Namun Pi diselamatkan si tukang masak yang sebenarnya berperilaku kasar padanya dan keluarganya. Tukang masak itu melemparkan lifeboat dan namun dia terbawa arus. Maka tinggallah Pi seorang diri. Dia kehilangan kedua orang tua dan kakak lelakinya.

Kapal itu dibekali bahan makanan untuk masa tertentu serta berbagai peralatan dan buku petunjuk keselamatan. Dari pisau, benang, alat pancing, jaket keselamatan, terpal, dan berbagai perlengkapan lainnya. Samudra Pasifik yang begitu luas tidak ada pertolongan sama sekali hingga berbulan-bulan dan persediaan pun makin habis.

Terik matahari yang panas belum lagi 2 binatang besar dan sang harimau Benggal yang ganas bernama Richard Parker. Kelaparan yang mengganas di tengah lautan yang terik dan sangat dingin di kala malam. Harimau itu telah membunuh beberapa bintang lainnya. Pi berusaha hidup bersama harimau itu. Selain dia sayang pada bintang itu, dia juga butuh teman bicara. Tetapi namanya binatang buas, kala lapar selalu saja ingin memakan Pi. Kala kenyang berteman baik padanya.

Melewati 227 hari terdampar di tengah lautan bersama harimau ganas dia akhirnya selamat dan terdampar ke pantai Mexico. Peristiwa tenggelamnya kapal Tsimtsum telah menjadi berita di media ratusan hari sebelumnya. Kabar selamatnya Pi menggemparkan hingga menjadi berita di surat kabar. Mendengar berita itu, pihak perusahaan kapal kargo Jepang mendatangi Pi di sebuah rumah sakit di Mexico dan menginvestigasinya. Mereka sulit memercayai cerita Pi tentang kehidupannya di lifeboat bersama bintang buas. Bagi penyidik itu semua cerita khayalan dan sulit untuk dimuat di laporan mereka. Cerita hujan ikan, pulau aneh yang dipenuhi tulang belulang manusia dan dihuni market, hewan semacam tikus.

Malam itu badai besar, Pi terbangun karena genangan air yang sudah masuk ke kamarnya. Ayah dan kakaknya tidak terlihat, beberapa binatang berlarian dan mengambang di kapal, kru kapal pun panik kocar–kacir kebingungan. Pi dan ibunya berhasil masuk ke lifeboat bersama tukang masak, orang Taiwan. Setelah berbulan-bulan persediaan makanan pun kian habis dan memancing pun makin susah. Si tukang masak  membunuh pelaut Taiwan. Dia menjadikannya seluruh bagian tubuh hingga potongan kecil, bahkan alat kelaminnya pun dijadikan sebagai umpan pancing. Terjadilah pertengkaran dengan ibunya dengan si tukang masak. Ibunya pun dibunuh tukang masak itu.

Kini tersisa Pi dan si tukang masak. Anak muda itu berpikir, lebih baik dia membunuh duluan, mengingat kesadisan si tukang masak dalam mencincang manusia dan telah membunuh ibunya. Pi  akhirnya mengakui jikalau si orang utan dalam ceritanya adalah ibunya, si tukang masak adalah hyena, dan Richard Parker adalah dirinya sendiri. Dia pun memberi opsi pada tim investigator Jepang itu, untuk memilih cerita versi hewan atau manusia. Perusahaan Jepang itu membayar semua biaya rumah sakit selama di Mexico dan mengirimkan ke Kanada seperti permintaan Pi. Pihak asuransi  membiayai hidupnya, sekolahnya, dan hingga bangku kuliah.

No comments:

Post a Comment